Gombong, 6–7 Desember 2024 – Yayasan Amalan Bakti Ekata dengan bangga menggelar perayaan 10 tahun perjalanan bermaknanya melalui acara bertema “Temu Kenali Gombong” yang akan berlangsung selama dua hari di Roemah Martha Tilaar, Gombong. Acara ini merupakan wujud refleksi atas kontribusi Yayasan Amalan Bakti Ekata dalam pemberdayaan masyarakat sekaligus upaya melestarikan budaya lokal yang menjadi bagian dari identitas bangsa.
Yayasan Amalan Bakti Ekata selama ini berkarya melalui dua tempat penting yang dikelolanya. Roemah Martha Tilaar di Gombong berfungsi sebagai pusat pelestarian budaya sekaligus ruang yang menjadi penghubung bagi warga untuk berbagi inspirasi dan berkolaborasi dalam kegiatan komunitas. Sementara itu, Ruang Belajar Alex Tilaar di Jakarta menawarkan konsep co-working space yang dilengkapi dengan fasilitas perpustakaan. Tempat ini didesain untuk mendukung anak muda dalam mengembangkan keterampilan, belajar, dan berkarya dalam suasana yang kondusif dan inklusif.
Perayaan akan dibuka pada hari pertama secara seremonial yang dilanjutkan dengan talkshow inspiratif. Talkshow ini akan menghadirkan Wulan Tilaar selaku Ketua Yayasan Amalan Bakti Ekata, perwakilan Pemerintah Kabupaten Kebumen, Sahabat Roemah Martha Tilaar, dan Reza Adhiatma selaku Direktur Eksekutif Yayasan Amalan Bakti Ekata, yang akan membahas perjalanan satu dekade yayasan ini serta dampaknya terhadap masyarakat. Sebagai wujud apresiasi, pemberian penghargaan secara simbolis juga akan dilakukan bagi para Sahabat Roemah Martha Tilaar atas kontribusi mereka dalam mendukung misi Yayasan Amalan Bakti Ekata selama satu dekade ini.
Peserta juga akan diajak menikmati Tur Pameran 10 Tahun Yayasan Amalan Bakti Ekata, yang menampilkan dokumentasi perjalanan Yayasan Amalan Bakti Ekata melalui zine, film dokumenter tentang Gombong, instalasi Wall of Wishes, Pojok Ruang Belajar Alex Tilaar, serta Pojok Donasi sehingga para peserta bisa ikut berkontribusi untuk mendukung Yayasan Amalan Bakti Ekata. Acara ini juga akan diwarnai dengan peluncuran buku Jagatan, diskusi panel yang memperdalam makna karya tersebut, serta pertunjukan dongeng dan tari tradisional sebagai perayaan kearifan lokal.
Hari kedua menghadirkan lebih banyak aktivitas kreatif, termasuk pertunjukan dongeng anak, sesi berbagi pengalaman seni mendongeng, serta sarasehan Sokaraja-Gombong untuk mempererat hubungan antarkomunitas. Workshop menarik juga ditawarkan, termasuk Temu Kenali Diri, serta sharing session yang mendukung UMKM lokal.
Sharing session yang diadakan diantaranya, Kreasi Manik dan Resin dengan biaya Rp5.000–20.000 dan Melukis dengan Pigmen Bumi seharga Rp15.000. Kedua sesi ini memberikan kesempatan peserta untuk belajar teknik seni sekaligus mendukung usaha kreatif lokal. Pada malam harinya, pengunjung dapat menikmati hiburan berupa live music, screening film Jagatan, dan DJ Night yang akan menjadi penutup acara.
Melalui perayaan ini, YABE mempertegas misinya untuk menjadi penghubung masyarakat dalam pelestarian budaya dan pemberdayaan komunitas. Dengan menghadirkan kegiatan yang menginspirasi, YABE berharap dapat mendorong terciptanya kolaborasi dan pengembangan berkelanjutan bagi masyarakat.
Semua rangkaian kegiatan, kecuali sharing session UMKM, dapat diikuti secara gratis. Mari bergabung dalam kemeriahan perayaan 10 tahun YABE, temukan inspirasi, dan ambil bagian dalam perjalanan menuju keberlanjutan yang lebih baik!